Selasa, 20 September 2016

sejarah keperawatan florence nihgtingale




A.    Latar Belakang
Florence Nightingale lahir pada tanggal 12 Mei 1820 di Florence Italia dan meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1910 di London Inggris pada usianya yang ke-90 tahun. Florence Nightingale dibesarkan dalam keluarga yang berada, namanya diambil dari kota tempat ia lahir. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya yang bernama William Nightingale yang merupakan seorang tuan tanah terkaya di Derbishire dan ibunya adalah keturunan ningrat dan terpandang. Florence Nightingale memiliki seorang saudara perempuan yang bernama Parthenope.
Pada masa remajanya Florence Nightingale lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang membutuhkan. Ia jatuh cinta pada pekerjaan sosial keperawatan, hingga akhirnya pada usianya yang cukup muda ia hanya menghabiskan waktu untuk merawat orang-orang yang sakit, Florence Nightingale menghidupkan konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat. Kemudian, Florence Nightingale dikenal dengan nama, Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea.
Florence Nightingale adalah perawat yang pertama kali ada di dunia dan beliau dikenal sebagai wanita yang pantang menyerah dalam merawat pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan penting dalam perkembangan ilmu keperawatan. Teori Florence Nightingale lebih mengemukakan tentang lingkungan.
Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan.
B.     Rumusan Masalah
Bagaimana konsep dasar keperawatan menurut Florence Nightingale.
C.     Tujuan
Untuk mengetahui konsep keperawatan dasar menurut Florence Nightingale.
BAB II PEMBAHASAN

A.    Konsep Teori Keperawatan Florence Nightingale
Inti dari konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan, yaitu terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.
1. Lingkungan fisik
Merupakan lingkungan dasar/alami yang terdiri dari ventilasi dan udara, dan berefek pada lingkungan fisik yang bersih yang selalu mempengaruhi pasien dimanapun berada. Dan pasien harus berada dalam ruangan yang bebas dari debu, noda, asap dan bau-bau yang lain. Tempat tidur pasien harus selalu bersih,udara bersih, ruangan tidak dingin, tidak lembab. Lingkungan dibuat sedemikian rupa, sehingga memudahkan perawatan baik bagi didinya sendiri maupun orang lain
2. Lingkungan Psikologi
Kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk pada jiwa dan emosi pasien,maka ditekankan kepada pasien untuk selalu menjaga rangsangan fisiknya, mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik, serta aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.
Perawat dalam berkomunikasi dengan pasien diharapkan  jangan terlalu terburu-buru atau terputus-putus, Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
3. Lingkungan sosial
Penelitian dari lingkungan sosial terutama hubungan yang spesifik, kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan dalam melakukan penelitian, dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya. Seperti juga hubungan komuniti dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungna individu pasien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.

B.     Pembahasan Teori Florence Nightingale
Florence Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat ( Nightingale, 1860; Torres, 1986 Pemberian nutrisi yang adekuat pada pasien sangatlah penting. Pasien memerlukan nutsrisi untuk mempertahankan fungsi tubuh dan untuk tumbuh. Pasien harus mendapatkan kalori yang cukup, dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan protein untuk menyuplai energi. Tubuh pasien juga memerlukan asam amino yang ditemukan dalam protein untuk membangun dan mempertahankan struktur sel dan jaringan yang lebih besar. Dan akhirnya pasien pun memerlukan vitamin dan mineral untuk metabilisme dan untuk mengatur banyak proses tubuh pasien. Individu yang sakit memerlukan banyak makanan daripada orang sehat dalam upaya penyembuhan dan pemulihan. Sebagai contoh pasien yang menjalani pembedahan membutuhkan diet yang mengandung banyak vitamin C dan protein karena ini dapat membantu penyemabuhan. Protein juga secara khusus penting untuk melawan infeksi karena antibodi yang digunakan tubuh untuk melawan infeksi adalah protein. Diet adekuat juga penting. Namun, banyak penyakit membuat seseorang sulit makan, atau memebuata pasien sulit untuk mencerna makanan.

Kondisi – kondisi yang memepersulit pasien/individu mendapatkan nutrisi yang mendapatkan nutrisi yang adekuat :
1.      Individu yang menderita luka pada tenggorok mungkin mengalami kesulitan untuk menelan.
2.      Individu yang mangalami masalah lambung mungkin mual terhadap makanan.
3.      Individu yang demam mungkin tidak nafsu makan.
4.      Pasien yang di rumah sakit hampir selalu berisiko menalami kekurangan nutrisi karena penyakit mereka atau karena tindakan terhadap penyakit mereka.
5.      Banyak pasien telah mengalami kekurangan nutrisi ketika masuk rumah sakit.
6.      Makanan yang dihidangkan dirumah sakit mungkin berbedadari makanan yang biasa  dikonsumsi pasien. Pasien mungkin tidak suka makanan rumah sakit.
7.      Makanan mungkin dihidangkan pada waktu ketika pasien tidak biasa makan dan ketika mereka merasa tidak lapar.
Membuat pasien merasa nyaman dan tenang di lingkungan rumah sakit merupakan hal yang perlu dilakukan. Cara yang dilakukan untuk membuat pasien merasa nyaman, pada saat memberi makanan di rumah sakit misal dengan membersihkan meja tempat tidur dan yakinkan ada tempat untuk semua piring. Makanan harus di hidangkan pada nampan bersih dan harus terlihat menarik. Yakinkan ada alat makan yang digunakan.

Teori Nightingale memandang Pasien dalam kontek lingkungan keseluruhan :
1.      Lingkungan fisik
2.      Psikologis
3.       Sosial
Melalui observasi dan pengumpulan data, Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan, sebagai hasil, yang menimbulkan perbaikan kondisi higiene dan sanitasi selama perang Crimean. Kondisi higene penting untuk membantu pasien tetap bersih dan untuk merawat kulit, mulut, rambut, mata, telinga, kuku. Di jaman sekarang ketika seseorang sakit, akan sulit memikirkan tentang mandi atau menyikat gigi atau membersihkan kuku; bernapas atau mengatasi nyeri tampak lebih penting. Oleh karenanya, perawat perlu melihat apakah pasien dapat mebersihkan diri mereka sendiri dan membantu mereka bila mungkin. Penting untuk menanyakan pasien apa yang biasanya mereka lakukan dan bagaimana mereka menginginkan bantuan. Praktik budaya dan agama dapat membedakan praktik higiene. Higiene adalah sangat pribadi dan masing – masing individu mempunyai ide yang berbeda tentang apa yang mereka ingin lakukan. Jika memungkinkan, perawat harus membantu pasien memeniuhi kebutuhan pribadinya daripada melakukan standar rutin.
    Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi tidak untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merawat orang yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit. Itulah beda perwat dan dokter.perawta juga bukan hanya memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit kepada si pasien tetapi mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, sosial pasien sembuh. Setelah mereka merasa sehat atau sembuh dari penyakit baik lahir maupun batin mereka tenang dan nyaman. Pada saat pasien berada di rumah sakit pun perawat di tuntut untuk memberikan kenyamanan bagi pasien, artinya kita bisa meringankan penderitaan sakit si pasien itu dan dalam perawatan pasien tidak dibedakan yang kaya dan miskin.

Contoh Peran Perawat
Banyak orang dipulangkan dari rumah sakit ke rumah ketika mereka masih membutuhkan asuhan keperawatan, sehingga perawat sering memberikan perawatan di rumah yamg hampir sama denga yang mereka berikan pada pasien dirumah sakit.
Berdasarkan teori ada beberapa hal yang pelu di lakukan perawat atau beberapa contoh peran perawat berdasarkan teori :
Pada saat memberikan nutrisi kepada pasien yang harus dilakukan perawat adalah:
1) Membuat pasien merasa nyaman.
2) Menjelaskan pentingnya nutrisi yang baik
3) memposisikan pasien untuk makan
4) Membuat lingkungan sekitar nyaman
5) Jika perlu, perawat bisa membantu pasien makan

Hal – hal lain yang perlu dilakukan perawat berdasarkan teori :
1) Memberikan kenyamanan dan ketenangan lingkungan kepada pasien
2) Merawat pasien dengan benar
3) Bekerja sama dengan dokter untuk mengobati pasien
4) Mengoordinasi perawatan pasien
5) Melindungi pasien
6) Menjaga lingkungan pasien dalam kondisi higiene
7) Menjaga pasien dari infeksi
8) Memberikan udara kepada pasien agar pasien dapat bernapas dengan tenang dan nyaman.
9) Memberikan rasa aman kepada pasien
10) Mengetahui dan mengontrol kondisi pasien setiap waktu.






A.    Kesimpulan
Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” merupakan salah satu pendiriyang meletakan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui model konsep dan teori keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat menemukan kebutuhan dasa rmanusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal dengan teori lingkunganya.
Selain itu Florence Nightingale juga membuat standar pada pendidikan keperawatanserta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efesien.Florence nightingale memandang pasien dalam konteks keseluruhan lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial.
Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang kuat. Pengkajian atau observasi (pengamatan) bukan demi berbagai informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatkan kesehatan dankeamanan.

B.     Saran
Florence Nigtingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Dia merupakan Lady With The Lamp bagi pasien yang sakit. Maka kita sebagai perawat haruslah sebagai penerang bagi pasien yang kita rawat. Marilah kita sebagai perawat berusaha       untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita merawat orang yang paling kita sayang.





DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar