Rabu, 29 Maret 2017

Perubahan fisik ibu hamil



1.        Uterus
Uterus mengalami pembesaran mulai dari berat awal 30 gram menjadi 1000 gr dengan panjang 32 cm, lebar 24 cm dan ukuran muka belakang 22 cm. Pembesaran ini disebabkan olej hypertrofi dari otot – otot rahim, pada kehamilan muda juga terbentuk sel – sel otot baru. Penebalan dinding rahim disebabkan oleh hormon estrerogen dan progesteron
                
2.        Vagina
Pembuluh darah pada vagina bertambah sehingga menyebabkan warnah selaput lendirnya membiru. Elastisitasnya juga bertambah pertambahan daya elastisitas ini sebagai persiapan persalian. Getah pada ibu hamil bertambah sehingga reaksi pH asam 3,5 – 6,0 yang berfungsi sebagai  bakterisida.

3.        Ovaria
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus luteum graviditatis, akan tetapi pada bulan ke-3corpus luteum akan mengisut.

4.        Dinding perut
Pada kemilan lanjut pada primi gravida sering timbul garis – garis memanjang atau serong pada perut yang disebut striae gravidarum, terkadang garis- garis dapat muncul pada buah dada dan paha

5.        Kulit
Selain striae gravidarum, pada kulit terdapat pula areolamamae, papilla mame, dan linea alba. Pada linea alba tambak hitam yang disebut linea nigra. Hiperpigmentasi kadang terdapat pada pipi disebut cloeasma gravidarum. Umumnya setelah partus selesai hiperpigmentasi juga menghilang

6.        Buah Dada
Buah dada biasanya membesar disebabkan hipertrofi dari alveoli yang menyebabkan hipersensitivitas. Dibawah kulit buah dadaa sring terdapat gambaran – gambaran dari vena yang meluas. Pada puting susu biasanya membesar dan warnanya lebih tua dan mengeluarkan cairan kuning yang lengket yang disebut colostrum.

7.        Pertukaran zat
Wanita yang hamil mengalami pertambahan berat badan yang disebakan adanya janin (3 kg), placenta (0,5 kg), air ketuban ( 1 kg), penimbunan lemak pada buah dada, pantat dll (1,5 kg) penimbunan zat putih telur (2 kg) dan retensi air (1,5 kg). Penimbangan ibu hamil sangat penting karena pertambahan yang berlebihan  merupakan gejala dini dari taxaemia gravidarum. Sebaliknya kurang pertambahan berat badan menandakan gangguan pertumbuhan janin. Metabolisme basal, penimbunan lemak  kadar lemak darah mengami kenaikan dan adanya kecenderungan  ketosis. Kebutuhan calcium dan phospor bertambah untuk pembuatan tulang janin begitu juga ferum untuk pembentukan Hb janin.

8.        Darah
Volume darah bertambah baik plasma maupun eritrositnya yang disebakan oleh hidramia lebih menonjol sehingga kadar Hb turun.
·      Jantung lebih berat bebannya disebabkan penambahan volume darah, perluasan aliran, fortus membesar karena adanya placenta, jantung terdorong ketas hingga sumbunya berubah.
·      Aktivitas paru bertambah guna mencukupi kebutuhan O2 ibu dan janin.
·      Sekresi asam garam (HCL) dan gerakan lambung berkurang menyebabkan muntah dan kembung.
·      Kegiatan ginjal bertambah karena harus mengeluarkan racun-racun badan janin. Pada akhir kehamilan dan nifas mungkin reduksi positif disebabkan adanya laktose  yaitu gula air susu.
·      Ureter jelas melebar terutama yang kanan. Dialatasi ureter disebabkan oleh hormon progesteron, walaupun mungkin faktor tekanan uretar yang membesar. Dilatasi menimbulkan bendungan yang mudah terinfeksi pyelum
·      Pada awal masa kehamilan dan akhir masa kehamilan kapasitas kandung kencing berkurang disebabkan  desakan rahim yang membesar dan pada akhir kehamilan oleh kepala janin yang turun kedalam rongga panggul.
·      Kalenjar buntu seperti gl. Thyereoidea, hypophyse lobus anterior dan gl. Suprerenalis menunjukkan hiperfumhsi dan hipertrofi
·      Perimbangan mental labil menyebabkan ngidam dan perubahan kelakuan.


DAFTAR PUSTAKA

1983.OBSTETRI FISIOLOGI.Bandung:ELEMAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar