BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Mahluk hidup khususnya manusia memiliki bermacam-macam
sistem jaringan dan organ dalam tubuhnya. Sistem tersebut memiliki fungsi dan
peranan serta manfaat tertentu bagi mahluk hidup. Salah satu sistem yang
ada pada mahluk hidup yaitu sistem kardiovaskuler. Fungsi utama dari sistem
kardiovaskuler adalah untuk memberi oksigen ke setiap sel tubuh. Sistem
kardivaskuler terdiri dari jantung sebagai pusat peredaran darah,
pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Jantung adalah organ berongga,
berotot, yang terletak di tengah toraks, dan jantung menempati rongga antara
paru-paru dan diafragma. Beratnya sekitar 300 g (10,6 oz). Berat jantung di
pengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat badan. Selain itu kebiasaan latihan
fisik dan penyakit jantung juga mempengaruhi berat dari jantung. Fungsi jantung
adalah untuk memompa darah ke jaringan, menyuplai oksigen dan zat nutrisi lain
sambil mengangkut karbondioksida dan sampah hasil metabolisme.
Sebenarnya terdapat dua pompa jantung, yang terletak
disebelah kanan dan kiri. Keluaran jantung kanan didistribusikan seluruhnya ke
paru melalui arteri pulonali, dan keluaran jantung kiri seluruhnya
didistribusikan kebagian tubuh lain melalui aorta. Kedua pompa itu menyemburkan
darah secara bersamaan dengan kecepatan keluaran yang sama. Kerja pemompaan
jantung dijalankan oleh kontraksi dan relaksasi ritmik dinding otot. Selama
kontraksi otot (sistolik), kamar jantung menjadi lebih kecil karena darah
disemburkan keluar. Selama relaksasi otot dinding jantung (diastolik), kamar jantung
akan terisi darah sebagai persiapan untuk penyemburan berikutnya. Jantung
dewasa normal berdetak sekitar 60-80 kali per menit, menyemburkan sekitar 70mL
darah dari kedua ventrikel per detakan, dan keluaran totalnya sekitar 5
L/menit.
B.
Rumusan masalah
1.
Bagaimana fisiologi sistem peredaran darah manusia?
2.
Apa saja anatomi sistem kardiovaskuler?
3.
Bagaimana fisiologi sistem kardiovaskuler?
4.
Bagaimana fisiologi sistem konduksi jantung?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui fisiologi sistem peredaran darah manusia
2.
Mengetahui anatomi sistem kardiovaskuler
3.
Mengetahui fisiologi sistem kardiovaskuler
4.
Mengetahui fisiologi sistem konduksi jantung
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Fisiologi Sistem
Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas
jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu
sendiri. Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena
darah yang dialirkan dari dan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah
mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran
darah ganda, yaitu
a.
Peredaran darah besar (sistemik)
Peredaran darah sistemik adalah peredaran darah yang
mengalirkan darah yang kaya oksigen dari ventrikel sinistra lalu diedarkan
keseluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan
tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju atrium
dextra.
b.
Peredaran darah kecil (pulmonal)
Peredaran darah pulmonal adalah peredaran darah yang
mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Darah
yang kaya karbondioksida dari ventrikel dextra dialirkan ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis, di alveolis darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya
oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke atrium sinistra melalui vena
pulmonalis.
Sistem
peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang
berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi
suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada dua jenis sistem peredaran
darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.
a.
Sistem Peredaran Darah Terbuka
Sistem peredaran darah terbuka artinya dalam
peredarannya, darah dan cairan lainnya tidak selamanya beredar atau berada di
dalam pembuluh darah. Darah menuju jaringan tanpa melalui pembuluh. Pada saat
tertentu darah meniggalkan pembuluh darah dan langsung beredar dalam
rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke dalam tubuh. Sistem peredaran
darah terbuka terdiri-dari jantung yang merupakan pusat peredaran darah,
sejumlah sinus (rongga) dan sejumlah arteri. Jantung terletak dibagian tengah
belakang dada, berdinding otot tebal, berbentuk sadel atau tabung yang
terbungkus oleh perikardium. Arteri merupakan saluran yang berasal dari
jantung, mempunyai valve(katub-katub) yang mencegah darah masuk kembali ke
jantung.
Pada sistem peredaran darah terbuka, terdapat empat
jenis arteri berikut:
1). Arteri Optalmik (mata)
1). Arteri Optalmik (mata)
2). Dua arteri antena
3). Dua arteri hati
4). Arteri dorsal abdominalis
b.
Sistem Peredaran Darah Tertutup
Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke
seluruh tubuh melalui pembuluh – pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah
lni. Darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena.
Contoh cacing tanah (Lumbricus terrestris). Pada cacing tanah, sistem
peredarannya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan jantung
sebagai pusat peredaran. Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda
darah. Darah cacing tanah berwarna merah disebabkan oleh adanva hemoglobin yang
larut dalam plasma darah. Jantung dan saluran darahnva memiliki katup sehingga
darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi
lengkung jantung. Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal ke saluran
darah ventral kemudlian ke seluruh tubuh. Pertukaran gas terjadi di
jaringan-jaringan tubuh, Dari seluruh tubuh, darah menuju bagian dorsal tubuh,
darah menuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh darah kembali ke
jantung. Sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja
jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk.
Sistem ini menjamin kelangsungan hidup
organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan
sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
a.
Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke
sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan.
b.
Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal
pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam
jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka,
diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti
urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ
ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon,
sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.
B. Anatomi Sistem Kardiovaskuler
1.
Atrium dextra
Terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima
darah dari seluruh jaringan kecuali paru.
2.
Ventrikel dextra
Terletak dibagian inferior kanan pada apeks jantung,
darah meninggalkan vetrikel dextra melalui trunkus pulmonal dan mengalir
melewati jarak pendek ke paru-paru.
3.
Atrium sinistra
Terletak dibagian superior kiri jantung berukuran
lebih kecil dari atrium dextra tetapi dindingnya lebih tebal, menampung empat
vena pulmonalis yang mengembalikan darah yang kaya oksigen dari paru-paru.
4.
Ventrikel sinistra
Terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung
tebalnya tiga kali tebal dinding ventrikel dextra. Darah meninggalkan vrntrikel
sinistra melalui aorta dan mengalir keseluruh tubuh kecuali paru-paru.
5.
Katup trikuspidalis
Terletak antara atrium dextra dan ventrikel dextra,
memiliki tiga daun katup (kuspis) jaringan ikat fibrosa irreguler yang dilapisi
endokardium.
6.
Katup mitral (bikuspidalis)
Terletak diantara atrium sinistra dan ventrikel
sinistra melekat pada chordae tendinea dan otot papilaris.
7.
Katup aortik
Terletak diantara ventrikel sinistra dan aorta.
8.
Vena kava superior dan inferior
Vena ini membawa darah yang tidak mengandung oksigen
atau darah yang kaya karbondioksida dari tubuh kembali ke jantung tepat nya di
atrium dextra.
C. Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
a.
Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah
berotot yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan
fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung. Sistem sirkulasi
sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah menghantarkan
oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi karbon
dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian kematian utama disebabkan oleh
infark miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi, misalnya
arterosklerosis.
1.
Penggambaran
Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi. Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama. Tekanan pada saat jantung mengembang dan darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur dengan tensimeter atau sfigmomanometer. Anatomi Lapisan terluar disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada lumen. Jenis pembuluh nadi Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh: Arteri pulmonaris Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru. Arteri sistemik Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan. Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.
Sistem pembuluh nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi. Tekanan darah biasanya menunjukkan tekanan pada pembuluh nadi utama. Tekanan pada saat jantung mengembang dan darah masuk ke jantung disebut diastol. Tekanan sistol berarti tekanan darah saat jantung berkontraksi dan daeah keluar jantung. Tekanan darah ini dapat dikur dengan tensimeter atau sfigmomanometer. Anatomi Lapisan terluar disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada lumen. Jenis pembuluh nadi Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh: Arteri pulmonaris Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru. Arteri sistemik Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan. Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.
2.
Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang
berhubungan dengan pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler Pembuluh ini bukan
pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang menjadi
fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang
menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang
terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu
bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari
jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
b.
Pembuluh Balik (Vena)
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa
darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya
terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya
tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh
vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah
tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap
mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi
merembes. Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu
pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke
jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru,
darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini
membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak
mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Vena diselubungi oleh otot
rangka dan memiliki sebuah katup yaitu Valvula Semilunaris. Pembuluh balik yang
masuk ke jantung adalah sebagai berikut :
1.
Vena Kava
Vena kava bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih
kecil yaitu vena. Ada dua macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena
kava inferior.
·
Vena kava superior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian
atas tubuh ( kepala, leher, keserambi kanan jantung).
·
Vena kava inferior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian
tubuh lainnya dan anggota badan bawah tubuh keserambi kanan jantung.
·
Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari
paru-paru keserambi kiri jantung. Salah satu penyakit yang menyerang pembuluh
balik adalah varises.
c.
Jantung Latin Cor
Sistem organ Kardiovaskular Jantung (bahasa Latin,
cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat
pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti
berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung
adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Permukaan Jantung. Jantung terletak dalam rongga dada agak sebelah kiri, di
antara paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Massanya kurang lebih 300 gram,
besarnya sebesar kepalan tangan. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri
dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga torakik, di balik
tulang dada. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.
Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh
selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan
pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih
longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang
terjadi karena gerakan memompa konstan jantung. Jantung dijaga di tempatnya
oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar,
seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada
lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara serambi
& bilik jantung.
d.
Struktur internal jantung
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah
lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa.
Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari
dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa
jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan
& kiri.
Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding
bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah
ke atas dan memerlukan gaya yang lebih besar untuk mensuplai peredaran darah
besar, khususnya pembuluh aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang
memiliki pembuluh darah. Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan
jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik
kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang
ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup
bikuspidalis (katup berdaun dua).
e.
Cara Kerja Jantung
Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan
terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa
darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak
karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena
berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi
darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup
trikuspidalis.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup
pulmoner ke dalam arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir
melalui pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong
udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya
dialirkan kembali ke jantung. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam
vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan
jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah
dialirkan ke paru-paru. Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel
kiri melalui katup bikuspidalis/mitral, yang selanjutnya akan memompa darah
bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam
tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali
paru-paru. dan sebagainya.
f.
Fungsi bilik jantung
1.
Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah dari
seluruh tubuh dan kaya
2.
karbondioksida.
3.
Serambi kiri berfungsi untuk menerima darah dari
paru-paru dan kaya oksigen.
4.
Bilik kanan berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru
dan banyak mengandung karbon-dioksida.
5.
Bilik kiri berfungsi untuk memompa darah ke seluruh
tubuh dan banyak mengandung oksigen.
D. Fisiologi Sistem Konduksi Jantung
a.
Elektrofisiologi jantung
Aktivitas listrik dari jantung merupakan akibat dari
perubahan pada permiabelitas membran sel, yang memungkinkan pergerakan ion-ion.
Dengan masuknya ion-ion tersebut maka muatan listrik sepanjang membran itu
mengalami perubahan relative. Ada tiga ion yang mempunyai fungsi penting sekali
dalam elektrofisiologi sel, yaitu : kalium, natrium dan kalsium. Adalah kation
intrasel yang dominan sedangkan konsentrasi Na dan Ca tertinggi pada lingkungan
ekstrasel. Membran sel otot jantung pada keadaan istirahat berada dalam keadaan polarisasi, dengan bagian luar berpotensi positif dibandingkan bagian dalam
selisih potensial ini disebut potensial membrane. Bila membran otot jantung
dirangsang, sifat permeabel berubah sehingga ion Na masuk ke dalam sel, yang
menyebabkan potensial membrane. Perubahan potensial membran karena stimulasi
ini disebut depolarisasi. Setelah proses depolarisasi selesai, maka potensial
membran kembali mencapai keadaan semula yaitu proses repolarisasi.
b.
Sistem konduksi jantung
Jantung manusia berdenyut dimulai saat
listrik/ impuls merambat sepanjang jalur konduksi jantung. hal ini meyebabkan
otot jantung berkontraksi sehingga menimbulkan pemompaan darah oleh jantung. System konduksi jantung adalah hambatan impuls-impuls memungkinkan
pengaturan irama jantung , system ini merupakan modifikasi dari otot jantung
yang disertai tenaga ritmik spontan dan serabut syaraf tertentu. Jantung
manusia dewasa normalnya berkontraksi secara berirama dengan frekuensi
sekitar 72 denyutan/menit. Supaya pemompaan jantung efektif maka
perlu pengkoordinasian dari jutaan sel otot jantung. Kontraksi akan terjadi
jika potential aksi yang berjalan menuju membran sel otot. Impuls yang diterima
sel tersebut kemudian disalurkan ke sel selanjutnya melalui gap junction
sehinnga jika ada rangsangan pada salah satu bagian saja maka bagian yang lain
juga terangsang. Oleh karena itu, sel otot pada jantung diatur secara spesifik
oleh frekuensi eksitasi jantung, jalur konduksi dan banyaknya eksitasi pada
daerah tertentu. Komponen-komponen eksitasi dari jantung secara urut terdiri
dari sino-auricular node(SA node), jaras internodal atrium, atrio-ventricular
node (AV node), bundle His, cabang kiri-kanan bundel dan sistem Purkinje.
Komponen – komponen eksitasi jantung :
1.
SA Node ( Sino-Atrial Node )
Simpuls
sino-atrial (S-A) merupakan kepingan berbentuk sabit yang mengalami
spesialisasi dengan lebar kira-kira 3mm-1cm ; simpul Ini terletak pada dinding
posterior atrium masing-masing berdiameter 3-5mikro, berbeda dengan serabut
atrium sekitarnya yang berdiameter 15-20mikro. Tetapi serabut S-A berhubungan
langsung dengan atrium sehingga setiap potensial aksi yang mulai pada simpul
S-A segera menyebar ke atrium.
Serabut
sino-atrial sedikit berbeda dari sebagian terbesar serabut otot jantung lainnya,
yaitu hnya mempunyai potensial membrane istiraha dari -55 milivolt sampai -60
milivolt,dibandingkan dengan -85 sampai -95milivolt pada sebagian terbesar
serabut lainnya. Potensial istirahat yang rendah ini disebabkan oleh sifat
membrane yang mudah ditembus ion natrium. Kebocoran natrium ini menyebabkan
eksitasi-sendiri dari serabut S-A.
2.
AV Node (Atrio-Ventricular Node)
Ujung serabut simpul S-A bersatu serabut otot atrium yang ada disekitarnya,
dan pontensial yang berasal dari simpul S-A berjalan ke luar, masuk tersebut.
Dengan jalan ini, pontensial aksi menyebar ke seluruh masa otot dan akhirnya
juga ke simpul A-V. Kecepatan penghataran dalam otot atrium sekitar 0,3 meter
per detik. Tetapi, penghatar dalam otot atrium, sebagian diantaranya sedikit
lebih cepat dalam beberapa berkas kecil serabut otot atrium sebagian
diantarnnya berjalan langsung dari simpul S-A ke simpul A-V dan menghantarkan
implus jantung dengan kecepatan sekitar 0,45 sampai 0,6 meter
perdetik.Llintasan ini, yang dinamakan lintasan inernodal.
Sel-sel dalam AV Node dapat juga mengeluar¬kan impuls dengan frekuensi
lebih rendah dan pada SA Node yaitu : 40 – 60 kali permenit. Oleh karena AV
Node mengeluarkan impuls lebih rendah, maka dikuasai oleh SA Node yang
mempunyai impuls lebih tinggi. Bila SA Node rusak, maka impuls akan dikeluarkan
oleh AV Node.
3.
Berkas His
Terletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu :
a.
Cabang berkas kiri ( Left Bundle Branch)
Cabang
berkas kanan ( Right Bundle Branch ). Setelah melewati kedua cabang ini, impuls
akan diteruskan lagi ke cabang-cabang yang lebih kecil yaitu serabut purkinye.
b.
Serabut Purkinye
Serabut
purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari sel-sel
ventrikel impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan
dirangsang. Di ventrikel juga tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang secara
otomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20 – 40 kali permenit.
Jantung merupakan sistem
elektromekanikal dimana signal untuk kontraksi otot jantung timbul akibat penyebaran
arus listrik di sepanjang otot jantung.
Konsep
automaticity mempunyai karakteristik berikut:
1.
Sel jantung memiliki fungsi mekanik dan elektrik serta
terdiri dari filamen-filamen kontraktil yang jika terstimulasi akan saling
berinteraksi sehingga sel miokard akan berkontraksi.
2.
Kontraksi sel otot jantung yang berhubungan dengan
perubahan muatan listrik disebut depolarisasi dan pengembalian muatan listrik
disebut repolarisasi. Rangkaian proses ini disebut potensial aksi.
3.
Sel miokard bersifat depolarisasi spontan, yang
berfungsi sebagai back up sel pacu jantung jika terjadi disfungsi nodal sinus
atau kegagalan propagasi depolarisasi dengan manifestasi klinis berupa aritmia.
Sistem konduksi terdiri dari sel otot jantung yang memiliki sifat unik,
terdiri:
1.
Nodal Sinoatrial (SA)
a.
Nodal SA merupakan sekumpulan sel yang terletak di
bagian sudut kanan atas atrium kanan dengan ukuran panjang 10-20 mm dan lebar
2-3 mm serta merupakan pacemaker jantung.
b.
Nodal SA mengatur ritme jantung (60-100x/menit) dengan
mempertahankan kecepatan depolarisasi serta mengawali siklus jantung ditandai
dengan sistol atrium.
c.
Impuls dari nodal SA mentebar pertama sekali ke atrium
kanan lalu ke atrium kiri (melalui berkas Bachman) yang selanjutnya di teruskan
ke nodal atrioventrikular (AV) melalui traktus internodal.
2.
Nodal Atrioventrikular (AV)
a.
Nodal AV terletak dekat septum interatrial bagian
bawah, di atas sinus koronarius dan dibelakang katup trikuspid yang berfungsi
memperlambat kecepatan konduksi sehingga memberi kesempatan atrium mengisi
ventrikel sebelum sistol ventrikel serta melindungi ventrikel dari stimulasi
berlebihan atrium seperti pada fibrilasi atrial.
b.
Nodal AV menghasilkan impuls 40-60x/menit dan
kecepatan konduksi 0,05 meter/detik.
c.
Impuls dari nodal AV akan diteruskan ke berkas His.
3.
Sistem His-Purkinje
a.
Berkas His terbagi atas berkas kanan dan kiri.
Berkas His kiri terbagi menjadi berkas anterior kiri, posterior dan septal.
b.
Berkas kanan menyebabkan impuls listrik ke ventrikel
kanan, sedangkan berkas kiri menyebarkan impuls ke septum inter-ventrikel dan
ventrikel kiri dengan kecepatan konduksi 2 meter/detik.
c.
Berkas-berkas tersebut bercabang menjadi
cabang-cabaang kecil atau serabut purkinje yang tersebar mulai dari septum
interventrikel sampai ke muskulus papilaris dan menghasilkan impuls
20-40x/menit dengan kecepatan konduksi 4 meter/detik.
d.
Impuls listrik menyebar mulai dari endokardium ke
miokardium dan terakhir mencapai epikardium, yang selanjutnya otot jantung akan
bergerak (twisting) dan memompa darah keluar dari ruang ventrikel ke pembuluh
darah arteri.
Fase
potensial aksi jantung
a.
Fase 0:
Depolarisasi cepat (fase sodium channel): terjadi
pemasukan cepat Na+ dari luar sel ke dalam sel melalui saluran Na+ Ion K+
bergerak ke luar sel dan Ca++ bergerak lambat masuk ke dalam sel melalui
saluran Ca++. Sel akan terdepolarisasi dan dimulailah kontraksi jantung
ditandai dengan kompleks QRS pada elektrokardiogram (EKG). Selanjutnya terjadi
repolarisasi segera yang terdiri dari 3 fase (fase 1,2 dan 3).
b.
Fase 1:
Repolarisasi dini: saluran Na+ akan menutup sebagian
sehingga memperlambat aliran Na+ ke dalam sel. Pada saat bersamaan, Cl- masuk
ke dalam sel dam K+ keluar melalui saluran K+. Alhasil terjadi penurunan jumlah
ion positif dalam sel yang menimbulkan gelombang defleksi negatif kecil pada
kurva potensial aksi.
c.
Fase 2:
Fase plateau: Terjadi pemasukan lambat Ca++ ke dalam sel melalui saluran
Ca++ Ion K+ terus keluar dari sel melalui saluran K+. Fase ini ditandai dengan
segmen ST pada EKG.
d.
Fase 3:
Repolarisasi cepat akhir: Terjadi downslope potensial aksi, dimana K+
bergerak cepat keluar sel. Saluran Ca++ dan Na+ tertutup sehingga Ca++ dan Na+
tidak bisa masuk ke dalam sel. Pengeluaran cepat K+ menyebabkan suasana
elektrik di dalam sel menjadi negatif. Hal ini menjelaskan terjadi gelombang T
(repolarisasi ventrikel) pada EKG. Jika saluran K+ dihambat, terjadi
pemanjangan potensial aksi.
e.
Fase 4:
Resting membrane potential: kembali pada keadaan istirahat, Na+ dijumpai
banyak di dalam sel serta K+ banyak diluar sel. Pompa Na+K+ akan diaktivasi
untuk mengeluarkan Na+ dan memasukkan K+ ke dalam sel. Jantung mengalami
polarisasi ( siap untuk stimulus berikutnya).
DAFTAR
PUSTAKA
Brunner, Suddarth, (2002). Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta, Buku Kedokteran EGC.
https://tiahafizah.wordpress.com/2014/01/30/makalah-sistem-peredaran-darah/ diakses pada tanggal 28 September 2015
https://chellious.wordpress.com/2011/03/06/elektrofisiologi-dan-sistem-konduksi-jantung/ diakses pada tanggal 28 September 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar